Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
web hosting
Bagi teman teman diluar kota yang ingin memesan onderdil modifikasi seperti yang ada di halaman rubrik, dapat menghubungi kami melalui kolom komentar dengan meninggalkan nama, nomor handphone yang bisa dihubungi atau sms, atau alamat email. Kami akan segera membalas dan mengkonfirmasi estimasi biaya termasuk biaya pengiriman

SuperMoto + StreetFighter

Written By pijar mentariku on Selasa, 29 November 2011 | 01.39



HondaVario 2008 (JAKARTA)





Apa kesan pertama saat melihat skubek Agnes Monica yang sudah dipermak habis ini? Pasti bingung dengan konsep yang ditawarkan si modifikator. Terlihat ada unsur streetfighter, namun juga ada nuansa supermoto. 

Tapi, memang kedua aliran itu yang coba dikawinkan Diemaz Erlangga dari Diemaz Motor (DM) selaku modifikator. "Menjadi tambah unik lagi karena kedua aliran tadi diterapkan pada skubek. Mungkin jadi hal biasa kalau diterapkan di motor sport," tegas Diemaz.

Aliran tadi membutuhkan tampilan yang macho dan jantan. Dua nilai yang nyaris tidak ada pada skubek standar. "Karena itu rombakan cukup total dilakukan, tapi dengan prinsip tidak memotong rangka asli," tambah ayah dua anak ini.

Demi kesan tadi, bodi standar dicopot. Gantinya dibuat ulang dengan kombinasi antara fiber dan pelat. Urusan bodi ini tambah diperkokoh lagi dengan dibuatnya semacam rangka tambahan di atas dek. "Dengan menggunakan pipa seperti itu, pasti Vario ini tambah gagah," cerita pria yang ngebengkel di Jl. Baja Raya No. 84, Perumnas II, Tangerang.

Tampilan tambah kokoh lagi dengan penggunaan sok depan variasi Thailand yang punya tabung besar. "Begitu juga dengan pelek, sudah dicustom supaya terlihat lebih kekar," tambah pria yang memang terkenal sebagai pembuat pelek custom ini.




Untuk belakang pakai lebar 4 inci dan depan 3 inci. Keduanya menggunakan ring 17. "Dengan menggunakan jari-jari besar berdiamater 6 mm, maka pelek menjadi salah satu bagian yang paling menarik dan berhasil memperkuat tema yang diinginkan," ungkap Diemaz lagi.

Penggunaan warna merah di jari-jari sangat mendukung harmonisasi warna dengan bodi secara keseluruhan. Ciri supermoto bisa dilihat dengan pemberian cover pada sok depan. Begitu juga dengan membuatkan sepatbor depan layaknya motor trail.
 (motorplus-online.com) 




DATA MODIFIKASI
Ban depan: Swallow 70/90-17
Ban belakang: Swallow 100/90-17
Sok belakang: YSS
Head lamp: KLX 150
DM:             0856-1400-800      
Penulis : Nurfil | Teks Editor : Nurfil | Foto : Indra GT

waroengkopikoe
01.39 | 0 komentar

Putih Akibat Mepet

Written By pijar mentariku on Minggu, 13 November 2011 | 01.59


HondaVario 2005 (JAKARTA)


Ini contoh ubahan skubek simpel, gaya dan pasti tetap nyaman dibawa riding. Untuk masuk arena contezt, paling pas ya main di kelas fashion advance. Tapi, tampilan minimalis ini menyimpan cerita kurang sip.



"Modifikasi ini memang dipersiapkan untuk ikut MOTOR Plus Skubek Contezt. Tapi ternyata salah perhitungan waktu. Akibatnya motif grafis tidak sempat diberikan di wilayah bodi," sesal Petrus John Edison sang modifikator.

Sebenarnya John sudah mempersiapkan motif perpaduan merah dan silver di bodi. "Tapi gagal, akibatnya warna silver di jok jadi sendirian nggak ada temannya," kekeh pria bertubuh kurus ini.

Jika berhasil dilaksanakan, hasilnya pasti oke banget. Merah sudah dirasa pas dengan beberapa penempatan variasi bolt-on yang dipilih. Begitu juga aksen perak yang sudah digunakan pada pelapis jok. Baru membayangkannya saja sudah tergambar kalau itu akan jadi sebuah perpaduan kelir yang menarik.

Untuk aneka variai bolt-on yang dipasang John memang sudah bertekad hanya menggunakan satu warna. "Tidak mau terlalu ramai, kelir candy gold seperti ini saja sudah lumayan bikin heboh," lanjut modifikator dari Absolut 2M asal wilayah Bates, Ciledug ini.
 

Mulai dari tutup kipas, cover knalpot, footstep, sok depan sampai tabung master rem di batang kemudi. "Bahkan dudukan pelat nomor juga ikut diberikan  sentuhan warna serupa," unjuknya.
amba menggunakan pelek mobil. 

"Kita buat suspensi depan itu menggunakan pipa diameter 2,5 inci yang digabungkan dengan sok variasi," tambah Eko. Supaya lebih rapi dilihat, dilapisi lagi dengan kondom dari bahan fiber. Dengan begitu, bentuknya lebih enak dilihat




Sementara itu hal yang membuatnya harus masuk kelas fashion advance adalah karena sudah mengganti setang dan lampu depan. Untuk kendali kemudi, John ikut arus yang banyak menggunakan batang kemudi model robocop.

Untuk lampu utama, merasa lebih modern menggunakan punya Click Vietnam. "Pastinya berhasil mengubah tampak depan dan bisa juga memberikan efek yang besar," tambahnya.
 

Tentu saja harus dilakukan ubahan pada cover bodi depan. Untuk ini harus John membuat ulang dengan tetap menggunakan fiber.
 
 DATA MODIFIKASI
Ban depan: Swallow 120/70-14
Ban belakang: Swallow 140/60-14 Pelek depan: 2,5 x 14 inci
Pelek belakang: 5 x 14 inci
Sok belakang: YSS
A2M:             02194958877       

Penulis : Nurfil | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok MOTOR Plus
01.59 | 0 komentar

Pelek Palang Satu

Written By pijar mentariku on Sabtu, 29 Oktober 2011 | 00.06


HONDA VARIO 2007 (Jakarta)

Perhatikan baik-baik foto Honda Vario di atas. Saat melihat rodanya pasti penasaran terhadap desainnya. Seolah-olah tanpa jari-jari atau palang. Apa memang begitu ya? 

"Banyak yang penasaran saat lihat model baru ini, jika dilihat dari dekat barulah ketahuan kalau peleknya hanya palang satu," kata Johny Lipurnomo, juragan Custom World (CW) yang melakukan ubahan ini.

Johny mengakui ingin mencari inovasi baru dalam ranah modifikasi. "Kalau pelek custom main lebar-lebaran 
sih sudah banyak. Begitu juga dengan model jari-jari rapat, pasaran tuh," lanjut pria berkacamata ini. Rupanya doi ogah disebut pengikut.

Meskipun begitu, secara dimensi pelek ini juga jauh melebihi standarnya. Untuk depan lebarnya 5,5 inci dan belakang 6,5 inci. Karena lebar telapak seperti itu, maka pada roda belakang terpaksa dibuat mundur. "Tapi enggak terlalu jauh, cukup 7 cm saja," lanjutnya.

Saat terbit ide untuk membuat pelek palang satu timbul juga beberapa masalah. Misalnya saja untuk membuat center atau pelek nggak geal geol. "Itu tantangan terbesarnya, sebab kalau peleknya tak center bisa-bisa cilaka karena roda menggelinding tak mulus," kata warga Kelapa Gading, Jakarta Utara ini.

Akhirnya terpikirkan untuk membuat desain palang tiga terlebih dahulu. "Dengan begitu kita gampang menentukan centernya," lanjut modifkator pemegang predikat The Best Region Bandung di Yamaha Mofest 2 2009 ini.

Setelah didapat posisinya yang pas, maka 2 palang dibuang dan menyisakan 1 saja. Untuk material palangnya sendiri, Johny menggunakan pipa berukuran kurang lebih 2 inci. 

"Tapi bentuknya tidak dibiarkan bulat, dibentuk rada pipih atau oval," tambah pria yang juga aktif update status di Facebook ini.
 

Untuk rem depan tidak ada masalah, masih menggunakan aslinya. Beda dengan belakang saat Johny ingin menggunakan disc brake juga.

"Harus dicari piringan yang ada lekukannya untuk menghindari kaliper mentok dengan palang tunggalnya," kata pemilik tubuh besar ini.

Akhirnya dipilih piringan punya Honda Karisma. "Ternyata piringan ini yang paling pas dengan desain pelek palang satu seperti ini," tutupnya bangga.
 

Emang bikin bangga.
BUKAN VARIO CBS

Jika diperhatikan, bentuk cover bodi Vario ini pasti bakal dikira punya Vari CBS Techno yang lagi gencar dipromosikan PT Astra Honda Motor. Padahal bukan lho.

"Saya pakai punya Click-i asal Thailand, memang modelnya seperti CBS pada lampu dan lainnya. Padahal beda banget kok," kata Johny.

Click-i adalah varian terbaru Click atau Vario di Negeri Gajah Putih yang sudah mengadopsi teknologi injeksi. Wah, kapan ya Vario di Indonesia pakai injeksi juga?

"Untuk memasang bodi ini kami membuat ulang seluruh braket, pasalnya beda banget. Sebab di Thailand sana rangka Click-i itu sudah beda dengan Click biasa," tambahnya.
DATA MODIFIKASI

Pelek depan : Custom 5,5x14 inci
Ban depan : Swallow 120/60-14
Pelek belakang : Custom 6,5x14 inci
Ban belakang : Swallow 140/60-14
Sok belakang : Termignoni
Filter : Koso
Knalpot : Password
CW : 0815-1155-0015
 

Penulis/Foto : Nurfil/GT
00.06 | 0 komentar

Bukan Konsep Lagi

Written By pijar mentariku on Jumat, 03 Juni 2011 | 03.05

HONDAVARIO 2008 (Cimahi)


Pihak pabrikan Honda baik yang di Indonesia maupun di Jepang bisa kaget melihat Honda Vario milik Ikhsan dari Cimahi, Bandung ini. Jelas, karena salah satu motor konsep mereka yaitu Honda Eve Neo yang bertenaga listrik sekarang sudah dijiplak dengan begitu baiknya. Tentu saja dengan beberapa penyesuaian.

Adalah bengkel Matic Project (MP) yang punya ulah. "Bentuk bodi Eve Neo itu sangat unik, apalagi kan masih konsep. Makanya kita tiru pasti akan menjadi yang pertama," kata Dadan AR dan Ronny Wijaya, dua dedengkot MP. Kejelian mereka dalam memilih desain ini juga karena sudah bosan sama tampilan low rider yang menurut mereka begitu-begitu saja.

Untuk mendapatkan bentuk ini, rangka tidak ada diutak-atik. "Hanya dibuatkan dudukan tambahan buat peninggi jok setinggi 10 cm menggunakan pelat besi," kata Ronny. Sedangkan rangka belakang tidak ada pemotongan sama sekali.

Bodi sekarang memang terlihat lebih besar. Hal itu karena ada semacam boks di sisi kiri dan kanan. "Sebab di Eve Neo itu berfungsi sebagai penyimpan kumparan chargernya, maklum motor listrik," celetuk Dadan yang ngebengkel di Jl. Encep Kartawirya No. 124, Cimahi, Bandung ini.

Roda memang sengaja dibuat cukup ekstrem. Lebar 6 inci di depan dan 8 inci di belakang. "Meski bodi sudah semuanya baru, tapi tetap harus memundurkan sumbu roda belakang, itu digeser 18 cm," tambah Dadan.

Selain mundur, juga harus digeser 4 cm ke kiri. "Menggunakan besi kotak dengan ketebalan 3 mm," tambah Ronny yang baru punya satu putri ini. Pergeseran ini tentunya supaya lurus antara roda depan dan belakang.

Bentuk jari-jarinya juga unik. "Sengaja dibuat yang diameter besar guna mengimbangi lebar pelek dan bodi yang tergolong gambot," ungkap Dadan yang paham betul masalah desain Nurfilini. Batang jari-jari dari aluminium ini punya ukuran 3 mm.

DETAIL SEMPURNA

Masalah detail, Dadan dan Ronny tampak begitu apik menjaganya. silakan dilihat pada pemilihan bagian kecil yang menempel di skubek lucu ini. Misalnya bentuk lampu depan yang kecil tapi pas dengan tampilan keseluruhan.

Begitu juga dengan model stop lamp dan sepatbor belakang. Bentuk bodi yang rada kotak diimbangi dengan lampu rem yang memiliki bentuk sama. "Begitu juga untuk sepatbor, harus bisa mengikuti ubahan bodi," tambah Dadan yang pernah membuat skubek low rider yang dipinjam Yamaha saat gelaran Jakarta Motorcycle Show. Tentu mejeng di stan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Begitu juga dengan pemasangan antena kecil di belakang. "Itu untuk menyesuaikan dengan setang yang sudah agak tinggi," katanya. Pintar!

DATA MODIFIKASI

Pelek depan : Custom 6 x 14 inci
Ban depan : Swallow 140/60-14
Pelek belakang : Custom 8 x 14 inci
Ban belakang : Swallow 160/60-14
Sok belakang : Jupiter MX 135LC
Setang : Custom
Knalpot : Custom
Head lamp : Custom
Sein : Suzuki Karimun
MP : (022) 91255774

Penulis/Foto : Nurfil/Boyo


    

waroengkopikoe
03.05 | 0 komentar

Budaya Bali

HondaVARIO 2009 (Denpasar)

Tampilan modifikasi beraliran low rider atau hot rod pastinya ngambil ide dari benua Amerika sono. Di negeri Paman Sam itulah banyak aplikasi seperti ini. Tapi, begitu sampai di Bali jadinya beda. Pulau yang kaya dengan unsur seni ini memberikan pengaruh yang besar. Lihat saja pada Honda Vario milik Turah Jambe ini.

"Banyak sekali unsur etnik Bali yang kita masukkan ke dalam skubek ini. Alhasil bisa membuat jadi beda dengan tampilan low rider dari daerah lain," kata Putu Edi Eka selaku modifikator.

Hal yang bernuansa pulau para dewa ini adalah pada motif cat dan beberapa detail yang terlihat menempel di skubek ini. "Tapi, kami enggak mau terpatok dengan motif kain Bali yang kotak-kotak itu. Ambil sisi lainnya," kata pria berambut lurus ini.

Memang style Bali yang populer adalah motif kain seperti papan catur. Tapi itu sudah beberapa kali diadopsi oleh penggila modif dari sana. Ogah disebut folllower maka Edi pilih model lain.

"Hal yang mungkin belum pernah adalah motif ukiran kayu, itu banyak modelnya tapi dipilih yang paling pas dengan bentuk bodi Vario," tambah modifikator dari Bagus Custom yang berlokasi di Jl. Bakung, No. 120, Denpasar.
Tentu saja membuat motif ukiran lebih susah. "Sebab detailnya sangat kecil-kecil jadinya harus teliti sekali," lanjut Edi.

Sementara bidang bodi masih mempertahankan aslinya clearalias tidak ada penggantian bodi part sama sekali. Begitu juga dengan model batang kaca spion. Sekilas itu seperti variasi yang banyak dijual yang mengambil tema flame khas gaya Amerika. Padahal di bagian kecil ini sesuatu yang berkesan Bali juga menempel.

"Model batang spionnya itu dibuat dengan mengambil motif ukiran Bali juga, sama dengan airbrush di bodi," tambah pria ramah ini.

Sementara itu custom bodi memang nyaris tidak ada dilakukan. Hanya ada pembuatan sepatbor belakang model baru. "Bentuk dan model pastinya memang harus sesuai dengan tema low rider tadi," ungkapnya lagi saat ditanya tentang rombakan bodi.

Ternyata bagi Edi bentuk asli Vario sudah tidak perlu diutak-atik lagi. "Sepatbor itu diperlukan untuk menambah kesan montok setelah roda belakang bertambah lebar," kata pria yang juga seniman berbagai kerajinan tangan Bali ini.

Memang sesuai pakem low rider, maka sumbu roda belakang harus dimundurkan dan dilanjutkan dengan pemilihan ukuran pelek dan ban yang sesuai. Dengan masih berpatokan bodi standar maka lebar pelek yang 6 inci sudah dirasa paling pas.

DATA MODIFIKASI

Pelek depan : Custom 3x14 inci
Ban depan : Deli Tire 110/60-14
Pelek belakang : Custom 6 x 14 inci
Ban belakang : Deli Tire 140/60-14
Setang : Custom
Undur-undur : 25 cm
Cat : Blinken
Rpm : Dragon Gauge
Filter : Koso
Bagus Custom : (0361) 7852687 

Penulis/Foto : Nurfil/Ade
 



Home



kembali ke-atas


waroengkopikoe
02.37 | 0 komentar

Low Rider Advance

Written By pijar mentariku on Senin, 30 Mei 2011 | 03.21

Honda Vario 2007 (Tangerang)

Memang selama ini belum ada tingkatan atau level dalam sebuah karya modif beraliaran low rider. Tapi, jika kita lihat karya dari Diemaz Motor (DM) pada Honda Vario ini bisalah dikategorikan dalam low rider advance. Apa sebab?

Itu karena di skubek ini sudah terdapat aplikasi yang memang sudah tergolong advance atau tingkat tinggi. Bukan kacangan lagi. "Memang konsepnya tidak lepas dari low rider. Tapi dicoba beberapa penerapan yang tidak hanya sekadar mundurin sumbu roda," kata Diemaz Erlangga, juragan DM.

Misalnya untuk sistem pengereman. Jika selama ini rem skubek itu dua-duanya di tangan, sekarang malah terbalik. "Untuk rem depan dan belakang sekarang ada di kaki," bangga Diemaz lagi.

Tentu ini bukanlah hal yang mudah. Maklum menyangkut faktor peranti keselamatan. "Karenanya kita buat dengan baik dan sesempurna mungkin. Seluruh jalur kabel rem dibuat rapi," tambahnya.

Karena menyangkut keamanan, maka untuk depan dan belakang menggunakan disc brake. "Rem juga dicustom, khususnya untuk belakang," kata warga Jl. Baja Raya, No. 89, Perumnas II, Karawaci, Tangerang, Banten ini.

Penggunaan disc belakang di sebelah kanan ini juga berakibat harus dibuatnya semacam arm di sisi kanan roda. "Desain arm dibuat unik menggunakan material pelat setebal 12 mm. Kemudian dikrom," jelas ayah dua anak ini.

Oh ya, pindahnya rem ke kaki tadi juga memberikan keunggulan untuk tampilan sekitar setang. Enggak ada lagi jalur kabel menghiasi sektor kemudi. "Kami ingin coba setang bersih dari kabel. Ya, meniru yang acap diaplikasi komunitas Harley-Davidson," tambahnya.

Sedangkan kabel gas tinggal dimasukkan ke dalam pipa setang. "Desain Belosetang sih simpel karena memang nggak mau ribet," tegas Diemaz.

Selain itu, hal lain yang juga menjadi keunggulan dari modif Vario ini adalah ide cerdas untuk menggabungkan antara knalpot dan sepatbor belakang. "Inovasi baru semoga bisa menjadi virus di dunia modifikasi," katanya berharap.

MOTIF CAMPURAN

Untuk urusan kelir Diemaz juga suka melakukan eksperimen. "Untuk kelir memang mengaduk sendiri karena memang dapat cat dalam bentuk bubuk dan warna dasar. Dengan begini, jadi bisa coba-coba warna baru," ungkapnya.

Selain untuk warna, pada urusan motif juga mengandung sedikit eksperimen. "Saya ingin menggabungkan dua aliran besar dalam airbrush. Yakni, realis dan grafis," ungkap brother yang siap ikut MOTOR Plus Skubek Contezt di Senayan.

Unsur realis bisa dilihat dari semacam aliran air yang mengalir di bodi. Bentuk tetesan air atau tinta itu sangat realis. Sementara itu tarikan garis grafis juga mengisi ruang bodi. "Dengan mencoba motif gabungan seperti ini hasilnya tidak mengecewakan, semoga bisa menjadi pencerahan di dunia modifikasi," ungkap penyuka jus alpukat ini.

Bodi kit pelat kelir silver turut membuat aksen warna tambah meriah.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Deli Tire 140/60-14
Ban belakang: Bridgestone 225/80-14
Pelek depan : Custom 5x14 inci
Pelek belakang : Custom 7x14 inci
Disc belakang : Custom
Undur-undur : 18 cm
Setang : Custom
Jok : Custom MB-Tech
Visor : Ninja 250R
DM : 0856-1400-800

Penulis/Foto : Nurfil/Boyo



kembali ke-atas 




Home

   
03.21 | 0 komentar
href="http://www.formulabisnis.com/?id=guntur
Rahasia Menambah INCOME melalui Internet

Visitors toDay


widget

Your Language

Add to Technorati Favorites Yuk.Ngeblog.web.id
Search Engine Optimization and SEO Tools CO.CC:Free Domain Free Website Hosting pensiltuapensiltua.co.cc

My Blog List

Page View